selamat datang

welcome to my blog, i hope it'll inspire you

Minggu, 19 Juni 2011

untitled

langit kian suram. menjadi gelap hitam nan pekat. hari ini sunyi. sepi. tak ada lagi suara yg dapat kudengar di sekitarku. aku mengambil handphoneku dan membuka pesan. malam itu kuputuskan untuk merenung. 3754 message tersimpan rapih dan apik di kotak masuk.
sejenak, aku membuka satu persatu pesan tersebut dari pesan yg paling lawas.

satu persatu ku baca semua pesan di handphone ku. sipuan senyum tersungging manis di wajahku. kadang gelakan tawa juga menambah asyiknya kegiatanku itu. sampai di suatu pesan, kulihat dari siapa pengirimnya. ketika aku mulai membaca pesan tersebut. hatiku terketuk pelan. dengan mata sayu, aku mulai membaca pesan tersebut:

"Dunia itu indah, tapi itu tergantung kamunya mau ngejalaninnya kaya gimana, tergantung cara kamu mengartikannya"

aku ingat, waktu itu, aku sedang bercengkerama bercerita tentang curahan hatiku kepada sang pengirim. dan ketika itu, akupun tetap pada pendirianku. bersikekeuh kepada pandangan hidupku, bahwa hidup itu kejam. tapi si pengirim tersebut menyalahkan pendapatku, dan membalasnya:

"Karna kamu sendiri yang membuat dunia itu terasa menyakitkan, hidup dibuat santai aja"


aku bungkam. sejenak aku meresapi rangkaian kata kata tersebut. dan aku menyadarinya, bahwa sesungguhnya, aku lah yang membuat hidup terasa pedih dan menyakitkan.


kulanjutkan aktivitasku saat itu. dan tiba saat aku membuka pesan lain, aku menemukan suatu pesan. pesan dari seseorang yang memuat kajian yang sangat menyentuh dan mengetuk hati:

"Hei malaikat, turutilah dan bahagiakan orang sombong itu, cepat! aku lelah mendengar rengekan busuk itu! hei malaikat, jangan turuti dan berilah derita orang baik itu, cepat! karna aku ingin mendengar dan rasakan seberapa tulusnya dia dengak-Ku!"

sangat menyentuh. ketika orang membaca pesan singkat tersebut dan membacanya dengan resapan hatinya, seketika, ia akan sadar. sadar betapa serakahnya dia. dan saat itu pula, merekan akan memanjatkan syukur. syukur kepada sang pencipta, dan meminta ampunan.

"Tuhan itu maha adil, ya hidup itu memang berat, gak mungkin tuhan cuma memberi kenikmatan untuk umatnya tanpa penderitaan. mungkin ini suatu proses dimana kamu akan mencapai kenikmatan tersebut. yakinlah, kalau tuhan itu maha segalanya"